Syair Ken Tambuhan (Cerita Panji)
Lahulah berjalan Ken Tambuhan
diiringkan penglipur dengan tadahan
Lemah lembut berjalan perlahan-lahan
lakunya manis memberi kasihan.
Tunduk menangis segala puteri
Masing-masing berkata sama sendiri
Jahatnya perangai permaisuri
Lakunya seperti jin dan peri.
Syair Si Burung Pungguk (Alegori)
Pungguk bangsawan hendak menitir
Tidak diberi kakanda satir
Adinda jangan tuan bersyair
Jikalau tuan guruh dan petir.
Inilah taman orang bahari
Pungguk, wahai jangan tuan ke mari
Bukannya tidak kakanda beri
Jikalau tuan digoda peri.
Dari contoh di atas, dapat dilihat adanya perbedaan lain
dari pantun dan syair di samping perbedaan yang telah disebutkan, yakni dalam
hal rima (persamaan bunyi pada setiap akhir baris) akhir. Pada pantun pola
rimanya adalah /abab/ atau rima silang, sedangkan pada syair pola rima adalah
/aaaa/ atau rima sama. Irama kedua bentuk puisi lama ini adalah sama, yakni
berupa pemenggalan frasa pada setiap pertengahan baris antara 4 hingga 6 suku
kata.
Comments